Jumat, 14 November 2008

Tak Terlupakan...



Kali ini saya akan berbagi pengalaman yang sangat menarik yang pernah saya alami dan mungkin tidak akan pernah saya lupakan. Pengalaman ini berawal dari sebuah Study Club tempat bimbingan belajar saya yang waktu itu saya merupakan angkatan pertamanya karena Study Club tersebut baru saja didirikan. Sejak kelas X semester 2 saya mempercayakan An-Nahl sebagai tempat bimbingan belajar saya sampai akhirnya saya dapat kuliah di IT TELKOM. Kurang lebih saya telah mengikuti Study Club di An-Nahl selama 2,5 tahun. An-Anahl merupakan tempat bimbingan belajar yang sangat berbeda dengan bimbingan belajar yang lainnya. Karena, selain para pengelolanya, yang pada waktu itu merangkap sebagi pengajar, sangat religius merekapun sangat akrab dengan setiap siswa yang belajar di sana. Setiap siswa yang belajar disana dapay dikenalinya dengan baik, baik wajah maupun nama. Sehingga bagi saya sebagai salah satu siswa di sana tidak merasa canggung untuk berangkat bimbel karena setiba disana saya atau kami selalu disambut hangat dengan sapaan nama dan senyuman. Jujur, kedekatan inilah yang membuat saya betah belajar di Study Club ini. Masih banyak alasan kenapa saya sangat betah di Study Club ini. Diantaranya dalah program-program yang dilaksanakan itu sangat berbeda dengan program-program di bimbel yang lain. Contohnya adalah program komunitas X, program membiasakan tidur hanya tiga sampai lima jam saja, dan program yang paling menarik adalah hiking.

Komunitas X, nama yang sangat aneh dan didalamnya pun terdapat orang-orang yang sangat aneh. Hal ini terjadi karena disamping harus belajar di sekolah, mengikuti Study Club, kami pun masih harus datang ke tempat Study Club setiap malam untuk melaksanakan sebuah program yang disebut dengan komunitas X. Ini merupakan program jangka panjang yang mewajibkan kita belajar dari pukul 19.00-22.00. Program ini bukan program sembarangan yang bisa diikuti semaunya saja. Program ini mempunyai aturan tertentu yaitu bagi anggota yang terlambat sepuluh menit tidak diperkenankan untuk mengikuti pelajaran pada hari itu dan hari berikutnya. Begitu juga dengan anggota yang tidak masuk karena alasan apapun kecuali sakit. Dengan kata lain komunitas X inii menggunakan sistem eliminasi. Program ini sangat bermanfaat karena selama kegiatan ini berlangsung kami diberi pemahaman konsep yang sangat dalam kemudian diberi beberapa soal latihan dan kemudian dikerjakan. Dengan mengikuti program ini, dimanapun dan kapanpun kami selalu mengerjakan soal-soal yang telah diberikan. Dan entah kenapa kami pun menikmatinya. Oya sebelumnya saya beritahukan bahwa komunitas X ini hanya mempelajari Kimia, Matematika, dan Fisika.

Program yang kedua adalah membiasakan tidur tiga sampai lima jam saja. Pada umumnya banyak orang bahkan dokter mengatakan bahwa tidur yang sehat itu adalah delapan jam untuk tidur malam dan dua jam untuk tidur siang. Namun sampai sekarang saya belum mengetahui dari mana sumber tersebut. Di Study Club An-Nahl pernyataan tersebut dibantah sehingga kami dianjurkan untuk tidak melaksankanannya karena bagaimanapu sebagai orang muslim yang perlu kita tiru itu adalah pola hidup Rosululloh SAW. Alasan yang paling konkret adalah Rosul hanya pernah merasakan sakit dua kali dalam seumur hidup. Yang pertama ketika Rosul mendapatkan wahyu yang berupa gemerincing lonceng, dan yang kedua menjelang Rosul meninggal. Setelah kami membandingkan pernyataan tersebut dengan pola hidup Rosul, hasilnya sangat jauh sekali. Dan setelah dihitung-hitung kami menyimpulkan bahwa Rosul hanya tidur selama tiga sampai lima jam saja. Oleh karena itu kami dianjurkan untuk melakukannya. Dalam pelaksanaannya kami melakukan bersama-sama sampai kami terbiasa. Kami melakukannya di tempat Study Club kami An-Nahl karena khusus laki-laki Study Club An-Nahl melayani siswa –siswanya selama 24 jam. Saya pun menginap di An-Nahl, sekitar sampai pukul sebelas malam kami belajar bersama-sama di mushola dan kami pun tidur. Setelah jam menunjukan pukul dua dinihari, kami pun dibangunkan oleh para pengajar kami. Kami diperintahkan mengambil air wudlu kemudian melaksanakan sholat tahajud, setelah itu membaca Al-Quran dan kami pun memasuki ruangan untuk belajar kembali. Setelah adzan subuh berkumandang kami pun melaksanakan sholat subuh dan setelah itu kami pulang ke rumah untuk bersiap-siap ke sekolah. Setelah sekolah bubar kami berangkat lagi menuju Study Club untuk melanjutkan belajar. Begitulah seterusnya selama program tidur sehat tiga sampai lima jam itu dilaksanakan.

Hiking, ini merupakan program yang paling menarik karena disini kami hanya bermain-main, saling mengenal satu sama lain, tanpa belajar dan tentunya tanpa buku. He...he... Kami melaksanakan hiking ke gunung Tangkuban Perahu, walaupun sebelumnya saya pernah berkunjung ke sana namun pada kunjungan kali ini sangat jauh berbeda dan mengesankan. Kami berkumpul di Study Club An-Nahl Tasikmalaya dan berangkat menggunakan bis rombongan sekitar pukul 21.00, sehingga kurang lebih pukul 00.30 kami sampai di tujuan. Selama satu jam kami berada di sekitar pintu gerbang Tangkuban Perahu menikmati jagung bakar yang telah dipesan. Kurang lebih pukul 01.30 kami mulai melakukan perjalanan menembus gerbang Tangkuban Perahu tanpa membayar, karena pada waktu itu tidak ada satupun orang yang menjaganya mengingat wamtu menunjukan pukul 01.30, sehingga kami dapat bebas untuk masuk. Suasana sangat mencekam dan gelap. Sehingga kampi pun harus mengeluarkan senter untuk menerangi perjalanan kami berhubung yang kami lalui adalah jalan setapak yang sangat licin dan terjal. Udara malam pada saat itu sangat terasa dinginnya seakan-akan menusuk kulit kami. Kami pun satu-persatu mulai tak tahan akan dinginnya dan mulai meghangatkan tubuh dengan menggunakan jaket dan yang lainnya. Jam telah menunjukan pukul 03.30 dan kami pun beristirahat disebuah kawah Tangkuban Perahu untuk tidur sambil menunggu datang waktu sholat subuh. Namun, udara semakin terasa dingin. Rasanya menggunakan satu jaket saja tidak cukup untuk menghangatkan tubuh kami walaupun kaos kaki, sarung tangan dan penutup kepala sudah kami pergunakan. Jam menunjukan pukul 06.00 kami pun melanjutkan perjalanan dengan kembali mendaki jalan setapak. Dari atas kami melihat dan menyadari betapa indahnya ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sekitar pukul 07.30 kami sampai di kawasan wisata gunung Tangkuban Perahu. Disana kami berkumpul secara kelompok untuk sarapan. Setelah melakukan perjalanan yang sangat melelahkan itu kami sangat menikmati makanan yang telah disediakan walaupun keadaanya sangat keras dan dingin terpengaruh oleh udara selama perjalanan. Pukul 09.00 kami bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan yang sebenarnya. Karena menurut pernyataan Guru kami perjalanan yang sangat melelahkan dari dini hari barulah pemanasan saja. Dan perjalanan atau hiking yang sebenarnya baru akan dimulai sekarang. Sebelum berangkat kami pun berfoto bersama. Inilah foto tersebut.


Dari photo diatas telah tampak rute perjalanan kami yang sebenarnya. Kami mulai berangkat ke sebelah kanan photo kemudian berputar melewati gunung yang berada di belakang kami dalam photo dan akhirnya keluar di daerah yang sama, yaitu disebelah kiri dari photo. Sekitar pukul 13.00 kami telah selesai mengelilingi gunung Tangkuban Perahu, namun perjalanan belum berakhir. Kami masih harus berjalan selama tiga jam untuk menuju bis. Ini adalah photo kami selama mengelilingi gunung Tangkuban Perahu.


Sekitar pukul 16.00 kami sampai ke tempat bis kami diparkirkan yaitu disebuah Mesjid Agung yang entah dimana daerhnya. Kamipun mandi, makan, dan sholat setelah dari pukul 01.30 kami berjalan kaki. Kaki dan punggung terasa sangat pegal dan berat karena lelah berjalan dan menggendong tas. Saya hampir tidak percaya karena tanpa tidur saya bisa melakukan perjalanan sejauh ini. Dalam kegiatan ini sangat banyak sekali manfaatnya, terutama guru kami ingin membuktikan bahwa dengan tekad dan dorongan yang kuat, kita dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya kita anggap sangat berat dan tidak mungkin termasuk dalam hal belajar. Itulah inti dari perjalanan yang melelahkan ini. Hal ini telah membuat saya sadar bahwa kita harus mengalahkan rasa malas untuk belajar. Karena dengan sedikit paksaan, rasa malaspun akan hilang dan semua kemungkinan akan terjadi sesuai dengan pengalaman yang telah saya ceritakan tadi.

Ini adalah foto saya dengan teman-teman ketika hiking di Tangkuban Perahu

Duh... Jadi kangen ma mereka semua.... Kapan ya kita bisa kumpul lagi n bercanda kayak dulu...