Jumat, 14 November 2008

Penantian Abu-abu



Perjuangan merupakan awal sebuah impian dan penantian. Maka gak salah setiap orang berjuang habis-habisan untuk mencapai suatu angan yang diimpikannya ataupun dinantinya. Bisa kita lihat pada beberapa bulan blakangan ini, anak-anak putih abu-abu yang duduk di kelas XII berjuang sepenuh tenaga untuk bisa menaklukan yang namanya Ujian Nasional. Maka gak salah porsi belajar merekapun mereka tambah, dengan mengorbankan waktu bermain mereka. Tapi semua pngorbananpun terbayar , karena tujuan yang mereka dapatkan tercapai sudah.

Bisa dibilang dalam Ujian Nasional tahun ajaran 2007-2008 sangatlah berat untuk kalangan pelajar khususnya tingkat SMA. Dikarenakan pemerintah menetapkan enam mata pelajaran dari tiga mata pelajaran di tahun ebelumnya yang akan diujiankan . Bisa dibayangkan ketika keputusan tersebut diumumkan semua kalangan panic terutama kalangan pelajar. Enggak terlalu heran, hasil Ujian Nasional di tahun-tahun sebelumnya tidak mencapai 100%. Maka dengan mata pelajaran yang ditambah plus standar minimal kelulusan pun dinaikkan membuat gempar kalangan pendidikan.

Pro kontra menghiasi keputusan tersebut, tetapi apa boleh buat kita mau engga mau ataupun setuju enggak setuju kudu menerimanya dengan sepenuh hati. Alhasil berbagai siasat untuk menaklukan Ujian Nasional disiapkan pelajar putih abu-abu. Mulai dari mengupas berbagai soal bekas ujian, rajin ikut try out, program pengayaan di sekolah, hingga mengikuti bimbingan belajar mulai dari pulang sekolah sampai ikut program intensif di malam hari.

Menurut konsep MESTAKUNG, Prof Yohanes Surya yang berbunyi “Ketika sesuatu berada di titik kritis, maka semestapun akan mendukung”. Yang maksudnya bahwa ketika kita berada disuatu titik yang menekan kita maka dari mulai partikel tubuh sampe keadaan disekitarpun turut bergerak dengan segera. Mirip konsep aksi reaksi di Fisika lah. Jadi emang udah hukum alam kali ya, ketika Ujian Nasional menekan kita untuk belajar dengan giat guna menaklukannya toh kitapun akan berusaha dengan sekuat tenaga.

Menurut pendapat salah seorang teman saya, “Akhirnya happy ending deh!! Tuhan emang adil. Aku udah berkorban dan hasilnya pun sesuai. Penantian yang aku harapkan”. Memang dengan Ujian Nasional SMA pun pertanda bahwa kita telah selesai mengenyam pendidikan selama tiga tahun ini. Dan kita telah menjalankan tugas pemerintah wajib belajar Sembilan tahun ditambah tiga tahun.

Jadi dengan pengumuman kelulusan UN SMA kali ini bukanlah akhir dari sebuah perjuangan, banyak hal yang maih menunggu kita untuk kita taklukan. Salah satunya SNMPTN. Jadi engga usah dirayakan dengan selebrasi yang berlebihan toh bukan akhir dari perjuangan. Finally, bagaimana dengan kamu?!!! Tetep semangat berjuang kan?!! Chayooo….

Pohon "BICARA"


Ini merupakan kisah nyata yang diceritakan oleh seorang ustadz terkenal yaitu Ustadz Mansur, neliau menceritakan tentang sebuah pohon petai yang tumbuh di sebuah halaman rumah yang tidak lain adalah rumah tetangganya sendiri. Namun, boleh dikatakan tetangga tersebut tidak mau dan sulit untuk bersedekah. Dilihat dari usianya, pohon tersebut sudah layak untuk berbuah. Namun pada kenyataannya selama itu pohon tersebut tidak pernah berbuah samasekali.

Suatu saat penghuni rumah tersebut pindah dan akhirnya rumahnya pun dijual termasuk halamannya yang ditumbuhi pohon petai. Rumah itu dijual kepada calon penghuni yang sangat dermawan. Hampir setiap hari penghuni rumah tersebut bersedekah dan berbagi makanan dengan tetangga-tetangga yang lain. Baru beberapa hari rumah itu dihuni oleh pemilik barunya, tiba-tiba pohon petai yang selama itu tidak pernah berbuah akhirnya berbuah juga. Subhaanallooh... Ternyata pohon pun tidak ridlo dimiliki oleh orang-orang yang tidak mau dan enggan untuk bersedekah.

Misteri 1 2 3


Kali ini mari kita sedikit refresing dengan sedikit permainan yang lumayan butuh pemikiran yang sangat mendalam. Dan ingat ini tidak serius, hanya sekedar permainan. Hal ini bermula dari seorang guru matematika yang entah itu tidak tahu atau hanya lupa.. mereka sering mengatakan bahwa bilangan asli berawal dari angka 1. Sehingga, sampai saat ini pernyataan tersebut masih dipergunakaan tanpa mengetaui dari mana asalnya dan apa alasannya. Saya pun belum pernah menemukan alasan dan sumber pernyataan tersebut..

Sebagai manusia kita harus kritis terhadap sesuatu, jangan mudah menerima sesuatu tanpa alasan dan sumber yang tidak jelas. Marilah kita renungkan, fikirkan, dan telaah baik-baik. Apakah benar demikian bahwa angka 1, 2, 3 merupakan bilangan asli?? Setelah merenungkan, memikirkan dan menelaah baik-baik serta diperoleh bukti-bukti yang terpercaya, hal tersebut tidak benar karena sebenarnya bilangan asli itu berawal dari angka 4.

Masih ada yang bingung?? Intinya pada posting kali ini, saya mencoba menyanggah pernyataan bahwa bilangan asli berawal dari angka 1. Hal itu tidak benar karena dari hasil pengamatan saya bilangna asli itu berawal dari angka 4 sehingga 1, 2, 3 tidak termasuk bilangnan asli...

Menjadi BIntang Kelas???


Banyak cara untuk mendapatkan nilai yang sangat tinggi di kelas.. Seperti menyontek ketika ujian,menyontek ketika kuis, dan masih banyak lagi cara yang lainnya. Namun, apakah cara-cara tersebut baik dan benar?? Apakah layak, kita sebagai pelajar, kita sebagai mahasiswa melakukan hal-hal seperti itu hanya demi mendapatkan nilai yang sangat tinggi?? Jawabannya tentu saja tidak. Sebagai pe;ajar, sebagai mahasiswa kita harus bisa memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk,mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak harus dilakukan. Kita tidak boleh menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan nilai yang sangat tinggi.

Oleh karena itu, disini saya akan berbagi kiat-kiat mendapatkan nilai yang sangat tinggi, yang saya peroleh ketika saya mengikuti bimbel di sebuah study club. Insya Alloh baik dan bermanfaat:

1. Carilah orang yang dianggap pintar atau juara kelas di kelas mu.

2. Dekatilah dia, berteman baik dengannya, dan pinjam catatannya.

3. Untuk mengejar materi yang tertinggal dan memahami kembali materi yang lalu, salinlah catatan yang kamu pinjam tadi.

4. Minta izin untuk menginap di kamarnya dan mengikuti kegiatannya sehari-hari.

5. Selama mengikuti kegiatannya, perhatikan kapan dia belajar, seberapa lama dia belajar, dan catatlah.

6. Terapkanlah dalam proses belajar kita dirumah, dengan cara belajar senyaman mungkin.

7. Lebihi lah jam belajar kita dari jam belajar yang biasa dia lakukan walaupun hanya beberapa menit saja.

8. Lakukan dengan serius dan terus menerus pada langkah 6 dan 7, jangan sampai rasa malas menghentikannya.

Dari kiat-kiat tersebut intinya hanyalah satu, jika kita ingin kaya maka berlakulah seperti orang kaya yaitu bersodakoh. Dan jika kita ingin pintar berlakulah seperti orang-orang pintar, yang tiada lain adalah belajar...

Selamat mencoba dan selamat menjadi bintang kelas yang baru...

Tak Terlupakan...



Kali ini saya akan berbagi pengalaman yang sangat menarik yang pernah saya alami dan mungkin tidak akan pernah saya lupakan. Pengalaman ini berawal dari sebuah Study Club tempat bimbingan belajar saya yang waktu itu saya merupakan angkatan pertamanya karena Study Club tersebut baru saja didirikan. Sejak kelas X semester 2 saya mempercayakan An-Nahl sebagai tempat bimbingan belajar saya sampai akhirnya saya dapat kuliah di IT TELKOM. Kurang lebih saya telah mengikuti Study Club di An-Nahl selama 2,5 tahun. An-Anahl merupakan tempat bimbingan belajar yang sangat berbeda dengan bimbingan belajar yang lainnya. Karena, selain para pengelolanya, yang pada waktu itu merangkap sebagi pengajar, sangat religius merekapun sangat akrab dengan setiap siswa yang belajar di sana. Setiap siswa yang belajar disana dapay dikenalinya dengan baik, baik wajah maupun nama. Sehingga bagi saya sebagai salah satu siswa di sana tidak merasa canggung untuk berangkat bimbel karena setiba disana saya atau kami selalu disambut hangat dengan sapaan nama dan senyuman. Jujur, kedekatan inilah yang membuat saya betah belajar di Study Club ini. Masih banyak alasan kenapa saya sangat betah di Study Club ini. Diantaranya dalah program-program yang dilaksanakan itu sangat berbeda dengan program-program di bimbel yang lain. Contohnya adalah program komunitas X, program membiasakan tidur hanya tiga sampai lima jam saja, dan program yang paling menarik adalah hiking.

Komunitas X, nama yang sangat aneh dan didalamnya pun terdapat orang-orang yang sangat aneh. Hal ini terjadi karena disamping harus belajar di sekolah, mengikuti Study Club, kami pun masih harus datang ke tempat Study Club setiap malam untuk melaksanakan sebuah program yang disebut dengan komunitas X. Ini merupakan program jangka panjang yang mewajibkan kita belajar dari pukul 19.00-22.00. Program ini bukan program sembarangan yang bisa diikuti semaunya saja. Program ini mempunyai aturan tertentu yaitu bagi anggota yang terlambat sepuluh menit tidak diperkenankan untuk mengikuti pelajaran pada hari itu dan hari berikutnya. Begitu juga dengan anggota yang tidak masuk karena alasan apapun kecuali sakit. Dengan kata lain komunitas X inii menggunakan sistem eliminasi. Program ini sangat bermanfaat karena selama kegiatan ini berlangsung kami diberi pemahaman konsep yang sangat dalam kemudian diberi beberapa soal latihan dan kemudian dikerjakan. Dengan mengikuti program ini, dimanapun dan kapanpun kami selalu mengerjakan soal-soal yang telah diberikan. Dan entah kenapa kami pun menikmatinya. Oya sebelumnya saya beritahukan bahwa komunitas X ini hanya mempelajari Kimia, Matematika, dan Fisika.

Program yang kedua adalah membiasakan tidur tiga sampai lima jam saja. Pada umumnya banyak orang bahkan dokter mengatakan bahwa tidur yang sehat itu adalah delapan jam untuk tidur malam dan dua jam untuk tidur siang. Namun sampai sekarang saya belum mengetahui dari mana sumber tersebut. Di Study Club An-Nahl pernyataan tersebut dibantah sehingga kami dianjurkan untuk tidak melaksankanannya karena bagaimanapu sebagai orang muslim yang perlu kita tiru itu adalah pola hidup Rosululloh SAW. Alasan yang paling konkret adalah Rosul hanya pernah merasakan sakit dua kali dalam seumur hidup. Yang pertama ketika Rosul mendapatkan wahyu yang berupa gemerincing lonceng, dan yang kedua menjelang Rosul meninggal. Setelah kami membandingkan pernyataan tersebut dengan pola hidup Rosul, hasilnya sangat jauh sekali. Dan setelah dihitung-hitung kami menyimpulkan bahwa Rosul hanya tidur selama tiga sampai lima jam saja. Oleh karena itu kami dianjurkan untuk melakukannya. Dalam pelaksanaannya kami melakukan bersama-sama sampai kami terbiasa. Kami melakukannya di tempat Study Club kami An-Nahl karena khusus laki-laki Study Club An-Nahl melayani siswa –siswanya selama 24 jam. Saya pun menginap di An-Nahl, sekitar sampai pukul sebelas malam kami belajar bersama-sama di mushola dan kami pun tidur. Setelah jam menunjukan pukul dua dinihari, kami pun dibangunkan oleh para pengajar kami. Kami diperintahkan mengambil air wudlu kemudian melaksanakan sholat tahajud, setelah itu membaca Al-Quran dan kami pun memasuki ruangan untuk belajar kembali. Setelah adzan subuh berkumandang kami pun melaksanakan sholat subuh dan setelah itu kami pulang ke rumah untuk bersiap-siap ke sekolah. Setelah sekolah bubar kami berangkat lagi menuju Study Club untuk melanjutkan belajar. Begitulah seterusnya selama program tidur sehat tiga sampai lima jam itu dilaksanakan.

Hiking, ini merupakan program yang paling menarik karena disini kami hanya bermain-main, saling mengenal satu sama lain, tanpa belajar dan tentunya tanpa buku. He...he... Kami melaksanakan hiking ke gunung Tangkuban Perahu, walaupun sebelumnya saya pernah berkunjung ke sana namun pada kunjungan kali ini sangat jauh berbeda dan mengesankan. Kami berkumpul di Study Club An-Nahl Tasikmalaya dan berangkat menggunakan bis rombongan sekitar pukul 21.00, sehingga kurang lebih pukul 00.30 kami sampai di tujuan. Selama satu jam kami berada di sekitar pintu gerbang Tangkuban Perahu menikmati jagung bakar yang telah dipesan. Kurang lebih pukul 01.30 kami mulai melakukan perjalanan menembus gerbang Tangkuban Perahu tanpa membayar, karena pada waktu itu tidak ada satupun orang yang menjaganya mengingat wamtu menunjukan pukul 01.30, sehingga kami dapat bebas untuk masuk. Suasana sangat mencekam dan gelap. Sehingga kampi pun harus mengeluarkan senter untuk menerangi perjalanan kami berhubung yang kami lalui adalah jalan setapak yang sangat licin dan terjal. Udara malam pada saat itu sangat terasa dinginnya seakan-akan menusuk kulit kami. Kami pun satu-persatu mulai tak tahan akan dinginnya dan mulai meghangatkan tubuh dengan menggunakan jaket dan yang lainnya. Jam telah menunjukan pukul 03.30 dan kami pun beristirahat disebuah kawah Tangkuban Perahu untuk tidur sambil menunggu datang waktu sholat subuh. Namun, udara semakin terasa dingin. Rasanya menggunakan satu jaket saja tidak cukup untuk menghangatkan tubuh kami walaupun kaos kaki, sarung tangan dan penutup kepala sudah kami pergunakan. Jam menunjukan pukul 06.00 kami pun melanjutkan perjalanan dengan kembali mendaki jalan setapak. Dari atas kami melihat dan menyadari betapa indahnya ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sekitar pukul 07.30 kami sampai di kawasan wisata gunung Tangkuban Perahu. Disana kami berkumpul secara kelompok untuk sarapan. Setelah melakukan perjalanan yang sangat melelahkan itu kami sangat menikmati makanan yang telah disediakan walaupun keadaanya sangat keras dan dingin terpengaruh oleh udara selama perjalanan. Pukul 09.00 kami bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan yang sebenarnya. Karena menurut pernyataan Guru kami perjalanan yang sangat melelahkan dari dini hari barulah pemanasan saja. Dan perjalanan atau hiking yang sebenarnya baru akan dimulai sekarang. Sebelum berangkat kami pun berfoto bersama. Inilah foto tersebut.


Dari photo diatas telah tampak rute perjalanan kami yang sebenarnya. Kami mulai berangkat ke sebelah kanan photo kemudian berputar melewati gunung yang berada di belakang kami dalam photo dan akhirnya keluar di daerah yang sama, yaitu disebelah kiri dari photo. Sekitar pukul 13.00 kami telah selesai mengelilingi gunung Tangkuban Perahu, namun perjalanan belum berakhir. Kami masih harus berjalan selama tiga jam untuk menuju bis. Ini adalah photo kami selama mengelilingi gunung Tangkuban Perahu.


Sekitar pukul 16.00 kami sampai ke tempat bis kami diparkirkan yaitu disebuah Mesjid Agung yang entah dimana daerhnya. Kamipun mandi, makan, dan sholat setelah dari pukul 01.30 kami berjalan kaki. Kaki dan punggung terasa sangat pegal dan berat karena lelah berjalan dan menggendong tas. Saya hampir tidak percaya karena tanpa tidur saya bisa melakukan perjalanan sejauh ini. Dalam kegiatan ini sangat banyak sekali manfaatnya, terutama guru kami ingin membuktikan bahwa dengan tekad dan dorongan yang kuat, kita dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya kita anggap sangat berat dan tidak mungkin termasuk dalam hal belajar. Itulah inti dari perjalanan yang melelahkan ini. Hal ini telah membuat saya sadar bahwa kita harus mengalahkan rasa malas untuk belajar. Karena dengan sedikit paksaan, rasa malaspun akan hilang dan semua kemungkinan akan terjadi sesuai dengan pengalaman yang telah saya ceritakan tadi.

Ini adalah foto saya dengan teman-teman ketika hiking di Tangkuban Perahu

Duh... Jadi kangen ma mereka semua.... Kapan ya kita bisa kumpul lagi n bercanda kayak dulu...

Ada Apa dengan ProLab???


Laboratorium Pemrograman atau yang lebih akrab dipanggil dengan ProLab merupakan salah satu dari sekian banyak laboratorium yang ada di IT TELKOM pada umumnya, khususnya di Departemen Teknik Informatika. Bagi mahasiswa Teknik Informatika ProLab sangat tidak asing karena selama tahun pertama mahasiswa Teknik Informatika diwajibkan untuk melaksanakan praktikum pemrograman di ruangan ProLab...

Seperti yang telah disebutkan, ProLab merupakan tempat dilaksanakannya praktikum pemrograman yang dilaksanakan oleh mahasiswa pada tahun pertama, khususnya adalah mahasiswa Teknik Informatika. Namun, selain itu ProLab digunakan sebagai tempat praktikum intenet mahasiswa Teknik Informatika pada semester awal. Selain itu, selama ProLab tidak dipergunakan setiap mahasiswa diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas yang ada di dalam ProLab. Sesuai dengan fungsi diatas, ProLab dilengkapi dengan sejumlah unit komputer yang digunakan untuk kegiatan praktikum.


Kedudukan ProLab di IT TELKOM berada dibawah Kepala Bengkel Informatika, Departemen Teknik Informatika sebagai tempat untuk menyelenggarakan kegiatan praktikum pemrograman dasarbagi mahasiswa tahun pertama. Adapun visi dari ProLab adalah “Menjadi salah satu laboratorium unggulan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mampu menghasilkan mahasiswa yang kompeten dalam bidang pemrograman komputer dan bidang keahlian Teknik Informatika.” Untuk mewujudkan visi tersebut terdapat beberapa misi yaitu “Menyelengarakan kegiatan praktikum dasar keilmuan Teknik Informatika untuk mendukung perkembangan dan peningkatan kualitas, fungsi, tujuan, dan peran program studi. Menciptakan suasana akademik yang kondusif bagi civitas akademika dalam memanfaatkan sumberdaya teknologi dalam rangka pengembangan kegiatan ilmiah, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Sumber Daya Manusia.” ProLab terletak di gedung F lantai 3, kampus IT TELKOM.